Areal masjid Ghamamah dan sekitarnya dulunya adalah sejenis lapangan yang digunakan sebagai tempat Rasulullah dan para sahabat menunaikan shalat Idul Fitri, Idul Adha dan shalat Istisqa' (shalat minta hujan). Areal ini terletak ±500 m di sebelah Barat Daya masjid Nabawi. Dalam areal ini juga terdapat masjid Ali bin Abi Thalib, masjid Abu Bakar, masjid Umar, dan Pasar Kurma Tradisional. Kesemua masjid itu menunjukkan bahwa masjid-masjid itu pernah digunakan sebagai tempat shalat Ied dan shalat Istisqa', sehingga disebut dengan al-Mushalla. Gambar 1 menunjukkan masjid Ghamamah.
Ghamamah sendiri berarti awan atau mendung. Dinamakan Ghamamah karena pada suatu saat Rasulullah SAW dimintai oleh penduduk sekitar Medinah yang sedang mengalami kekeringan, agar Allah memberikan hujan kepada mereka. Lalu Nabi mengajak ke tempat itu untuk melakukan shalat Istisqa' dan berdoa, sehingga turun hujan. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid (salah seorang sahabat Nabi SAW) mengatakan bahwa Nabi mengajak masyarakat pergi ke al_Mushalla (tanah lapang tempat shalat) untuk melakukan shalat istisqa'. Lalu, beliau berdoa kepada Allah sambil berdiri dan meminta hujan. Kemudian beliau menghadap kiblat dan memalingkan punggungnya kepada orang banyak. Beliau membalikkan selendangnya (menjadikan yang kanan di atas yang kiri), dan shalat mengimami kami dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya dalam kedua rakaat itu. Lalu mereka dituruni hujan (Shahih Buhari).
Rasulullah bila berdoa untuk meminta hujan, beliau mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi sebagaimana hadits riwayat Anas ra. ia berkata: "Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya saat berdoa hingga nampak putih ketiaknya" (Al-Bayan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar